Florian Wirtz Gagal Bersinar di Anfield: Harapan Tinggi yang Berujung Kekecewaan – Musim panas 2025 menjadi momen bersejarah bagi Liverpool ketika mereka memecahkan rekor transfer klub dengan mendatangkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen. Dengan nilai mencapai €116 juta, gelandang serang asal Jerman itu diharapkan menjadi motor kreativitas baru di bawah pelatih Arne Slot. Namun, seiring berjalannya waktu, performa Wirtz justru menjadi sorotan negatif. Alih-alih menjadi solusi, ia dianggap sebagai bagian dari masalah yang mengganggu keseimbangan tim. Artikel ini akan mengupas secara mendalam perjalanan Wirtz di Liverpool sejauh ini, mulai dari statistik performa, kritik dari legenda sepak bola, dinamika taktik, hingga dampaknya terhadap skuad The Reds.
🧠 Profil Singkat Florian Wirtz
- Nama lengkap: Florian Richard Wirtz
- Tanggal lahir: 3 Mei 2003
- Tempat lahir: Pulheim, Jerman
- Posisi: Gelandang serang / Playmaker
- Tinggi badan: 176 cm
- Klub saat ini: Liverpool FC
- Nomor punggung: 7
- Transfer: Dari Bayer Leverkusen ke Liverpool, musim panas 2025 (€116 juta)
📉 Awal Musim yang Mengecewakan
Sejak bergabung dengan Liverpool, Wirtz telah tampil dalam delapan pertandingan di semua kompetisi. Namun, hingga awal Oktober 2025, ia belum mencetak satu gol pun dan hanya mencatat satu assist—itu pun di laga Community Shield. Di Premier League dan Liga Champions, kontribusinya secara statistik sangat minim.
Dalam dua kekalahan beruntun Liverpool atas Crystal Palace dan Galatasaray, Wirtz menjadi sorotan utama. Ia dianggap gagal menyatu dengan ritme permainan tim dan justru memperlambat transisi serangan. Beberapa pengamat menyebut bahwa kehadirannya slot 10k mengganggu keseimbangan lini tengah yang sebelumnya sudah solid.
🗣️ Kritik dari Legenda dan Media
Ekspektasi tinggi terhadap Wirtz membuat kritik datang dari berbagai arah. Wayne Rooney menyebut bahwa Wirtz belum siap bermain di Premier League dan menyarankan agar ia ditarik dari tim utama untuk sementara. Jamie Carragher bahkan menyatakan bahwa Wirtz “belum berada di level yang dibutuhkan Liverpool.”
Media Inggris pun tak segan menyoroti performa buruk sang pemain. Beberapa headline menyebutnya sebagai “pembelian mahal yang belum memberi dampak” dan “eksperimen gagal Arne Slot.” Kritik ini semakin tajam karena Liverpool saat ini tengah berjuang untuk konsistensi di papan atas klasemen.
📊 Statistik Performanya di Liverpool
Meski minim kontribusi gol dan assist, Wirtz sebenarnya mencatat beberapa statistik positif:
- Rata-rata umpan kunci per laga di Premier League: 1,7
- Rata-rata umpan kunci per laga di Liga Champions: 3,5
- Peluang tercipta: 21 dalam delapan pertandingan
- Akurasi umpan: 87%
- Dribel sukses: 2,1 per laga
Namun, angka-angka ini belum cukup untuk menutupi minimnya dampak nyata di papan skor. Dalam sistem permainan yang menuntut efisiensi dan agresivitas, Wirtz dianggap terlalu lambat dan kurang tajam.
🧩 Masalah Adaptasi dan Taktik
Salah satu alasan utama di balik performa mengecewakan Wirtz adalah proses adaptasi yang belum selesai. Ia datang dari Bundesliga, liga yang cenderung lebih terbuka dan teknikal, ke Premier League yang lebih fisikal dan cepat. Perbedaan gaya bermain ini membuat Wirtz kesulitan menemukan ritme.
Selain itu, sistem taktik Arne Slot menuntut gelandang serang untuk aktif dalam pressing dan transisi cepat. Wirtz, yang lebih nyaman bermain sebagai kreator statis, belum mampu memenuhi tuntutan tersebut. Ia sering terlihat kehilangan bola di area berbahaya dan gagal melakukan pressing yang efektif.
🧱 Dampak Terhadap Struktur Tim
Kehadiran Wirtz juga memengaruhi dinamika tim secara keseluruhan. Dengan menurunnya performa Dominik Szoboszlai dan ketidakhadiran Thiago Alcantara karena cedera, lini tengah Liverpool kehilangan keseimbangan. Wirtz yang diharapkan menjadi solusi justru memperumit situasi.
Beberapa pengamat menyebut bahwa Liverpool seharusnya lebih mengandalkan Curtis Jones atau Harvey Elliott yang sudah terbiasa dengan intensitas Premier League. Penempatan Wirtz sebagai starter terus-menerus dianggap sebagai keputusan yang terlalu memaksakan.
🔄 Reaksi Manajemen dan Pelatih
Meski kritik terus berdatangan, pelatih Arne Slot tetap memberikan dukungan kepada Wirtz. Ia menyebut bahwa sang pemain sedang dalam fase transisi dan butuh waktu untuk menyatu dengan sistem. Slot juga menegaskan bahwa Wirtz memiliki potensi besar dan akan menjadi aset jangka panjang bagi klub.
Namun, tekanan dari media dan fans membuat manajemen klub mulai mempertimbangkan opsi rotasi. Beberapa laporan menyebut bahwa Wirtz akan mulai dari bangku cadangan dalam laga melawan Chelsea, memberi kesempatan kepada pemain lain untuk mengisi posisi gelandang serang.
🔍 Perbandingan dengan Pemain Sejenis
Jika dibandingkan dengan pemain sejenis di posisi gelandang serang, Wirtz tertinggal cukup jauh:
| Pemain | Gol | Assist | Peluang Tercipta | Umpan Kunci/Laga |
|---|---|---|---|---|
| Florian Wirtz | 0 | 1 | 21 | 1.7 |
| James Maddison | 3 | 4 | 28 | 2.3 |
| Martin Ødegaard | 2 | 3 | 25 | 2.1 |
| Bruno Fernandes | 4 | 2 | 30 | 2.5 |
Data ini menunjukkan bahwa Wirtz masih tertinggal dalam hal kontribusi langsung terhadap hasil pertandingan.
🧭 Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk membalikkan keadaan, Wirtz perlu:
- Menyesuaikan gaya bermain dengan intensitas Premier League
- Meningkatkan kontribusi defensif dan pressing
- Lebih agresif dalam mengambil keputusan di sepertiga akhir
- Membangun chemistry dengan rekan setim seperti Salah dan Gakpo
- Menerima peran rotasi sebagai bagian dari proses adaptasi
Dengan dukungan pelatih dan waktu yang cukup, Wirtz masih memiliki peluang untuk membuktikan kualitasnya.